Penyimpanan Komoditi

Obat Ulat Tembakau

Serangan hama atau kutu juga merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas tembakau.

Tembakau biasanya familiar bagi para pecinta rokok kretek, meski sebenarnya kegunaannya bukan hanya untuk bahan rokok kretek saja. Tembakau merupakan hasil bumi yang berasal dari daun tembakau dan hanya digunakan dalam tingkatan yang terbatas. Sebab, tembakau termasuk jenis produk pertanian semusim. Ia bukan termasuk komoditas pangan, melainkan komoditas perkebunan. Perlu diketahui, tembakau adalah produk yang sangat sensitif cara budidaya hingga pengolahannya.

 

Cara Penyimpanan Tembakau yang Baik Pasca-panen

Tembakau dipanen melalui beberapa tahap hingga akhirnya berakhir ke tahap pengemasan. Mulanya, daun yang sudah layak panen dipetik dan setelahnya perlu disortasi untuk memisahkan antara daun yang masak, terlalu masak, dan kurang masak atau bahkan rusak. Tujuan dari dilakukan proses disortasi ini adalah agar diperoleh tingkatan mutu tembakau yang seragam.

Setelah disortasi dilakukan, proses selanjutnya adalah proses pemeraman. Daun yang memiliki mutu tinggi atau posisi teratas diperam dengan cara digulung terlebih dahulu, sedangkan daun-daun dengan mutu di bawahnya bisa langsung dilakukan proses pemeraman tanpa harus digulung terlebih dahulu. Setelah proses pemeraman, barulah dilakukan proses perajangan, penjemuran, dan terakhir adalah proses pengemasan.

Dari setiap proses panen ini, proses pemeraman merupakan proses yang cukup penting, karena dilakukan di ruang penyimpanan. Perlu diketahui terlebih dahulu, pemeraman bertujuan untuk mengubah warna hijau daun tembakau menjadi kuning dan kemudian menjadi cokelat. Daun tembakau yang telah selesai melalui proses pemeraman, berarti senyawa klorofilnya sudah menjadi sangat rendah.

Pada tahapan ini, jika tidak dilakukan penyimpanan dengan benar, maka tembakau akan rusak secara kualitas dan tidak dapat digunakan atau memiliki kualitas yang sangat rendah. Sebab, proses pemeraman memakan waktu 2-5 hari untuk daun yang tidak digulung dan 5-12 hari untuk daun bermutu tinggi yang melalui proses penggulungan.

Beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pada penyimpanan di proses pemeraman daun tembakau ini agar tidak terserang hama yang menyebabkan kualitas tembakau buruk, yaitu sebagai berikut:

  • Ruangan harus sangat tertutup dan bebas dari sinar, baik sinar matahari maupun sinar lampu yang dapat meningkatkan suhu ruangan. Angin pun sebaiknya tidak ada yang masuk, sehingga tembakau aman dari terpaan angin.
  • Lantai penyimpanan harus selalu kering dan bersih, serta diberi alas tikar. Jika lantai berpotensi basah atau lembap dari tanah, maka sebaiknya diberikan alas berupa papan atau palet kayu.
  • Setelah daun tembakau ditata pada rak pemeraman, maka sebaiknya segera ditutup dengan tikar atau daun pisang. Jangan terlalu sering dibuka dan periksalah seperlunya saja.
  • Sebaiknya daun tembakau yang sedang disimpan untuk dilakukan pemeraman tidak disimpan bertumpuk, karena akan saling menghimpit dan menyebabkan kenaikkan suhu tembakau tidak merata.

 

Hama Pada Tanaman Tembakau

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tembakau yang tidak dirawat dan disimpan dengan baik dan benar, akan memperbesar resiko kerusakan pada tembakau akibat serangan hama. Jika sudah mengalami kerusakan, maka mutu tembakau akan menurun. Bukan hanya itu, serangan hama juga merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produktivitas tembakau.

Berbagai jenis hama bisa menyerang tembakau, mulai dari pembibitan, pertanaman, hingga di gudang penyimpanan. Seluruh bagian tanaman tembakau yang sangat berpotensi terserang hama, meliputi akar, batang, daun, bunga, bahkan hingga ke buahnya. Jenis hama yang menyerang pun berbeda-beda pada proses budidaya tembakau.

Jenis hama yang menyerang tembakau saat pembibitan biasanya adalah siput, semut api atau semut merah, anjing tanah atau orong-orong, jangkrik, ulat tanah, dan ulat grayak. Pada saat di kebun, biasanya jenis hama yang menyerang antara lain ulat pupus, ulat tanduk, ulat pucuk tembakau, ulat bengkok, kumbang tanah, kutu, hingga belalang. Sedangkan, hama yag menyerang tembakau pada penyimpanan di gudang, antara lain kumbang dan ngengat tembakau.

Untuk memastikan bahwa ulat dan hama lain pada tembakau tidak menimbulkan kerugian yang berarti, kita harus menggunakan obat ulat tembakau berupa fumigan, baik yang berbentuk padat ataupun cair. Gunakan Fumiphos atau Fumilikuid untuk memastikan bahwa ulat tembakau tidak merusak hasil panen.

 

Jika Anda ada pertanyaan atau membutuhkan informasi lebih lanjut tentang produk kami, hubungi kami sekarang !

PT Panca Prima Wijaya

085313200188 / 081318939319

WhatsApp : KLIK DISINI

YouTube : KLIK DISINI

Instagram : KLIK DISINI

Facebook : KLIK DISINI